Sumbawa Besar, Laskarmerdeka.com -
Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Air dan Hidrologi (BPSDAH) Pulau
Sumbawa Eko Rusdianto ST M.Eng dalam keterangan persnya, Kamis (14/08/2025) mengungkapkan penanganan pekerjaan terkontrak galian sedimentasi pada delapan Daerah Irigasi (D.I) tahun 2025 di Kabupaten Sumbawa hingga saat ini progresnya telah mencapai 56 persen.
Dijelaskan, Pemprov NTB Dalam tahun 2025 ini melalui anggaran pergeseran APBD mengalokasikan sekitar Rp 8,7 Miliar, guna menunjang program kegiatan galian sedimentasi pada 8 Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Sumbawa, dengan kegiatan pekerjaan terkontrak 14 paket progresnya 56% meliputi Embung 1 paket rutin, Irigasi 14 paket (rutin, berkala dan konsultan), serta sungai 1 paket konsultan.
Sementara dari 25 paket jumlah kegiatan pekerjaan yang belum terkontrak ada 11 paket terang Eko, dengan rincian Embung 1 paket berkala, Irigasi 9 paket berkala dan Sungai 1 paket pengamanan tebing sedang dalam proses dan secepatnya pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan setelah tuntas dokumen kontraknya.
"Action kegiatan galian sedimentasi dilaksanakan dengan menggunakan sistem kerjasama (SPK), dengan target dan optimis penyelesaian pekerjaan tuntas dan selesai dengan baik pada Oktober mendatang," ujarnya.
Sejumlah kegiatan galian sedimentasi itu diperuntukkan bagi 8 Daerah Irigasi Sumbawa adalah D.I Semangi Empang, D.I Marente Alas, D.I Buer, D.I Beringin Sila Utan, D.I Pungkit Lopok, D.I Tiu Kulit Plampang, D.I Gapit Empang dan D.I Plara Lunyuk, papar Eko.
Disamping kegiatan galian sedimentasi terang Eko, ada juga kegiatan rehab jaringan saluran dan bangunan bagi aksesori jaringan irigasi maupun kegiatan rutin rambasan pada 12 Daerah Irigasi di Sumbawa dan KSB dengan menyerap anggaran sebesar Rp 600 Juta, dan pekerjaan lapangan terlaksana dengan target satu bulan dituntaskan, pungkasnya.(AM01)
0Komentar