Mataram, Laskarmerdeka.com —
Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman, menyerukan pentingnya menjadikan ibadah kurban sebagai cerminan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Hal ini disampaikan dalam khutbah Idul Adha 1446 Hijriah yang beliau sampaikan di hadapan ribuan jamaah di Masjid Al-Raisiyah, Kecamatan Sekarbela, pada Jumat pagi (6/6/2025).
Dalam khutbahnya, TGH Mujiburrahman menyampaikan bahwa ibadah kurban bukanlah semata-mata ritual tahunan, melainkan bentuk nyata dari ketundukan dan kepasrahan seorang muslim kepada perintah Allah. Menyembelih hewan kurban, menurutnya, hanya dapat dilakukan oleh mereka yang memiliki dorongan spiritual yang kuat dan keikhlasan untuk berkorban sebagian hartanya.
“Fadhilah dari menyembelih hewan kurban adalah membersihkan jiwa dari sifat kikir, dan dosa-dosa akan terampuni sejak tetesan darah hewan kurban pertama mengalir. Nabi bersabda, ‘Wahai Fatimah, berdirilah dan saksikanlah hewan kurbanmu disembelih, karena dosa-dosa yang telah engkau lakukan akan diampuni oleh Allah SWT segera setelah tetesan darah pertamanya mengalir’,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa yang sampai kepada Allah bukanlah daging atau darah hewan yang dikurbankan, melainkan nilai ketakwaan yang menyertai proses tersebut. Ketakwaan itu, beliau sampaikan, tercermin dari keikhlasan dan niat yang tulus dalam menjalankan ibadah.
“Allah SWT berfirman bahwa yang sampai kepada-Nya bukanlah daging maupun darah hewan kurban, melainkan ketakwaan dari kalian semua. Artinya, harta benda bisa menjadi sarana mencapai derajat takwa jika dibelanjakan di jalan Allah. Dan pada Idul Adha ini, pengeluaran harta yang terbaik adalah dalam bentuk ibadah kurban,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, TGH Mujiburrahman juga mengajak umat Islam untuk menyegerakan amal kebaikan dan tidak menunda-nunda dalam berbuat baik. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW yang menyebutkan tujuh hal yang bisa menghalangi seseorang dari berbuat amal: kemiskinan yang melalaikan, kekayaan yang menyibukkan, sakit yang melemahkan, usia tua yang membingungkan, kematian yang mendadak, kemunculan Dajjal sebagai fitnah terbesar, serta datangnya kiamat yang sangat dahsyat dan menakutkan.
“Segeralah berbuat baik sebelum datangnya tujuh perkara. Jangan sampai kita menyesal karena menunda-nunda amal saleh yang seharusnya bisa kita lakukan hari ini,” tukasnya.
Ia juga menekankan pentingnya sedekah yang dilakukan dalam keadaan sehat dan lapang, bukan hanya saat sakit atau menjelang ajal. Menurutnya, nilai dari sebuah sedekah tidak hanya ditentukan oleh nominalnya, tetapi oleh waktu dan niat yang menyertainya.
“Sedekah itu tidak memiliki pahala besar jika dikeluarkan saat sakit dan menjelang kematian. Justru sedekah yang paling besar pahalanya adalah yang dilakukan sekarang, saat kita masih sehat, kuat, dan memiliki keinginan dan kebutuhan,” jelasnya.
Menjelang akhir khutbah, Wakil Wali Kota Mataram turut mendoakan seluruh jemaah haji yang sedang menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci. Ia berharap para jemaah senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan seluruh rangkaian ibadah, khususnya saat wukuf di Padang Arafah yang berlangsung sehari sebelumnya, pada tanggal 9 Dzulhijjah.
“Semoga seluruh jemaah haji yang saat ini sedang berada di tanah suci selalu diberikan kesehatan dan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan seluruh rangkaian wajib serta rukun haji dengan sempurna dan kembali ke kampung halaman dengan kondisi sehat dengan predikat haji yang mabrur,” ucapnya, yang diamini oleh seluruh jamaah.
Sebagai penutup khutbah, TGH Mujiburrahman menyampaikan pesan mendalam tentang nilai pengorbanan, keikhlasan, dan keyakinan bahwa setiap pengorbanan di jalan Allah akan mendapatkan balasan yang layak.
“Inilah timbal balik: apa yang putih akan kembali, apa yang kau tanam akan tumbuh, apa yang kau perjuangkan akan terlihat hasilnya, dan apa yang kau korbankan akan mendapatkan sambutan dari Allah SWT, Pemilik seluruh alam,” tuturnya dengan penuh harap.(AM02)
Wakil Walikota Mataram TGH Mujiburrahman: Kurban Adalah Wujud Keimanan dan Ketakwaan
Daftar Isi
0Komentar