TfC0GSY7TpM8TUM0TpOlBSr8Td==

Breaking News:

Bupati Jarot Ungkap 20,06 Triliun Kekayaan Daerah Dari Komiditas Unggulan Keluar Dari Sumbawa


Sumbawa Besar, Laskarmerdeka.com -
Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu Kabupaten di NTB, yang memiliki sumber kekayaan alam yang cukup besar, baik itu dibidang perikanan, pertanian, perkebunan, peternakan, pertambangan, kehutanan hingga pariwisata, dengan hasil komoditas yang tidak sedikit dan bahkan telah mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi menunjang pendapatan negara maupun daerah melalui pajak, retribusi dan PAD, namun sayangnya  sejumlah komoditas unggulan itu tidak memberikan insentif bagi daerah ini.

Sebagaimana diungkapkan Bupati Sumbawa Ir.H.Syarafuddin Jarot MP dalam paparannya di Pendopo 1, Sabtu (07/06/2025) dihadapan Wamen PKP-RI Fahri Hamzah terkait dengan rencana penataan kawasan permukiman dan perbaikan RTLH untuk menunjang pembangunan daerah, bahwa Pemda Sumbawa kini tengah berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui tarif pajak komoditas unggulan.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan terang Bupati Jarot, minimal rata-rata sebesar 20,06 Triliun kekayaan daerah dari komoditas unggulan keluar dari Kabupaten Sumbawa (Belum termasuk komoditas lainnya) meninggalkan dampak eksternalitas (kerusakan air laut, degradasi lingkungan, kerusakan fasilitas umum, konflik sosial), namun tidak memberikan insentif bagi Kabupaten Sumbawa.

"Jika ada regulasi dari pemerintah yang memungkinkan adanya kewenangan pengenalan tarif pajak, maka dapat disimulasikan skema tarif dan PAD atas delapan komoditas unggulan (belum termasuk sektor pertambangan, hasil hutan, industri jasa), seperti komoditas unggulan hasil budidaya Udang Vaname dengan nilai produksi rata-rata Rp 10.163.825.000.000, dengan tarif pajak 2,5% mendapatkan nilai PAD sebesar Rp 254.095.625.000, hasil budidaya rumput laut nilai produksi rata-rata Rp 2.370.311.683.333, dengan tarif pajak 2,5% mendapatkan nilai PAD sebesar Rp 59.257.792.083, hasil pertanian jagung pipilan kering dengan nilai produksi rata-rata Rp 2.942.671.437.488, dengan tarif pajak 2% mendapatkan nilai PAD sebesar Rp 58.853.428.750, hasil pertanian padi dengan nilai produksi rata-rata Rp 1.577.854.112.520, dengan tarif pajak 2% mendapatkan nilai PAD sebesar Rp 31.557.082.250, ternak sapi hidup dengan nilai produksi rata-rata Rp 2.097.734.350.000, dengan tarif pajak 1% mendapatkan nilai PAD sebesar Rp 20.977.343.500, hasil pertanian bawang merah dengan nilai produksi rata-rata Rp 827.842.129.125 dengan tarif pajak 2% mendapatkan nilai PAD sebesar Rp 16.556.842.583, hasil perkebunan kopi dengan nilai produksi rata-rata Rp 81.225.000.000, dengan tarif pajak 2% mendapatkan nilai PAD sebesar Rp 1.624.500.000, ikan hasil tangkap nilai produksi rata-rata sebesar Rp 395.115.350.000, dengan tarif pajak 5% mendapatkan nilai PAD sebesar Rp 19.755.767.500," papar Bupati Jarot.

Dari delapan komoditas unggulan tersebut total nilai produksi rata-rata sebesar Rp 20.456.579.062.456 dengan mendapatkan nilai total PAD sebesar Rp 462.678.381.666. Sumbawa dan daerah lainnya punya alam yang kaya, namun masih memiliki permasalahan: kualitas infrastruktur belum memadai, angka kemiskinan masih di 12%, dan pendapatan perkapita dibawah nasional, ujarnya.(AM01)

Daftar Isi

0Komentar

Formulir
Tautan berhasil disalin